Pelaku Wisata Keluhkan Sulitnya Akses BBM di Labuan Bajo, Pertamina Klaim Stok Aman

LABUAN BAJO, iNewsFlores.id — Sejumlah pelaku wisata di Labuan Bajo, terutama pemilik kapal wisata, kembali mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Dex yang sangat dibutuhkan untuk operasional kapal wisata yang melayani kunjungan ke Taman Nasional Komodo. Masalah ini dinilai terus berulang setiap musim liburan, dan dikhawatirkan berdampak serius pada kualitas pelayanan wisata.
Viktor, salah satu pengusaha kapal wisata, mengungkapkan bahwa meskipun sudah mendatangi sejumlah SPBU di kota, BBM yang dibutuhkan kerap tidak tersedia dalam jumlah memadai. “Sudah kami cek beberapa SPBU, tapi belum ada BBM tersedia. Ini sangat menyulitkan karena wisatawan tetap datang dan butuh layanan maksimal,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa jenis BBM yang paling sulit diperoleh adalah Pertamax dan Dex, dua bahan bakar non-subsidi yang umum digunakan oleh kapal wisata dan kendaraan pengangkut wisatawan. “BBM yang susah didapati adalah Pertamax dan Dex. Kadang ada, tapi stoknya sedikit. Menurut petugas pengisian, stok yang datang kadang cuma 8.000 liter, jadi cepat habis. Kadang-kadang yang datang 16.000 liter. Kenapa bisa beda-beda?” ujarnya dengan nada heran.
Viktor juga mempertanyakan klaim Pertamina yang menyebut distribusi BBM aman dan lancar. “Kalau stok aman dan distribusi lancar, kenapa di lapangan timbul antrian? Seharusnya tambahan stok dari Ende dan Maumere bisa atasi lonjakan permintaan BBM di musim tamu seperti sekarang,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menyoroti bahwa kelangkaan BBM selalu berulang tiap tahun. “Masalah kelangkaan BBM ini kan terus berulang tiap tahun ketika musim tamu meningkat. Bagaimana pariwisata bisa maju kalau tiap tahun kondisi lapangan seperti ini? Solusi Pertamina untuk sekarang apa? Untuk tahun depan apa?” kritiknya.
Menanggapi hal tersebut, Penanggung Jawab Pertamina Labuan Bajo, Raja, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan BBM secara umum. Menurutnya, SPBU di Labuan Bajo masih beroperasi normal dan melayani distribusi BBM subsidi maupun non-subsidi.
“Kelangkaan saya rasa tidak ya, karena saat ini SPBU masih melayani BBM. Stok di enam SPBU terdekat di Kecamatan Komodo masih aman,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengisian ulang dari Depot Reo — yang membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan laut — sempat terkendala cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Timur. Namun, hal tersebut telah diantisipasi melalui pengalihan suplai dari depot lain seperti Ende dan Maumere.
Raja juga menambahkan, tim pengawas SPBU telah menghimbau agar antrean kendaraan tidak mengganggu lalu lintas, terutama di kawasan wisata yang ramai.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dengan bijak. Pertamina tetap berupaya maksimal agar distribusi energi tetap merata, khususnya di Labuan Bajo sebagai pusat wisata super prioritas nasional,” tutupnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni