Ruteng, iNewsFlores.id - Nasib naas menimpa Sergius Urung (18). Seorang petani asal Purang, Desa Golo Lambo, Kecamatan Satarmese, Manggarai, NTT itu, tenggelam saat hendak mencari udang di kali Wae Mese Rabu (28/9).
Camat Satarmese, Damianus Arjo kepada wartawan Kamis (29/9) mengatakan, korban bersama dua saksi yakni Rikardus Nggaut dan
Ronaldus Bagung hendak mencari udang menggunakan obat Arifo di kali Wae Mese.
"Tanggal 28 September 2022 sekitar pkl. 10.30 WITA korban dan kedua saksi mencari udang menggunakan obat Arifo di kali Wae Mese," ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Kamis (29/9).
Camat Damianus menuturkan, peristiwa naas tersebut terjadi bermula saat korban dan kedua saksi mengambil sejumlah udang yang sudah mati, setelah terkena racun obat Arifo di salah satu lokasi aliran kali Wae Mese.
Camat Damianus menjelaskan, sebelum kejadian, korban dan saksi sempat berenang. Karena arus cukup deras, saksi Ronaldus Bagung, kakak kandungnya kemudian menggendong korban Sergius Urung.
"Saat itu, korban terjatuh dan di bawa arus air lalu saksi berupaya menarik tangan korban, tapi tidak bisa karena arus semakin deras sehingga korban pun tenggelam," jelas dia.
Setelah mendengar peristiwa tersebut, kata Camat Damianus, dua orang perwakilan Tim Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) Kabupaten Manggarai Barat, NTT Irfan Basri dan Tomas Steko segera menuju lokasi kejadian, mereka tiba sekitar pkl. 11.30 waktu setempat.
"Setelah tiba di lokasi, tim tersebut tidak sempat melakukan pencarian, karena waktu sudah malam sekitar pkl. 19.00 WITA. Sebab sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedural) Basarnas," pungkas Camat Damianus.
Korban Ditemukan Usai Ritual Adat
Camat Damianus mengungkapkan, untuk menyelamatkan korban, pihak keluarga kemudian meminta bantuan penyelam asal Nangawoja, Desa Persiapan Nangawoja, Kecamatan Satarmese atas nama Abdul Rahim dan Abdul Salim serta Madija, ibu kandung dari kedua penyelam.
"Sebelum melakukan pencarian korban, mereka melakukan ritual adat terlebih dahulu dipimpin oleh ibu kandung dari penyelam tersebut," ungkap dia.
Camat Damianus menambahkan, setelah dilakukan ritual adat tersebut, kedua penyelam langsung menyelam di lokasi tersebut. Sekitar pkl. 20.00 waktu setempat, kedua penyelam berhasil menemukan sang korban dan sudah tak bernyawa.
"Langsung dievakuasi dan selanjutnya korban dibawah ke rumah duka untuk disemayamkan. Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah murni," tutup Camat Damianus.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait