Borong, iNewsFlores.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi 42 orang pada 21 sekolah pelaksana program sekolah penggerak di Manggarai Timur, angkatan II. Kegiatan berlangsung di SMP Stanislaus Borong, Senin (03/10/2022).
Narasumber dalam kegiatan ini, Silvianus Labur, S.Pd mengatakan, sebagai upaya untuk melanjutkan dan mengembangkan kebijakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan Kementerian pendidikan menginisiasi program sekolah penggerak.
Sekolah penggerak dirancang sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia maju, yang berdaulat, mandiri, dan kepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global.
Oleh karena itu, dalam implementasi program tersebut, penguasaan teknologi digital menjadi tantangan bagi guru dalam menyiapkan talenta digital menghadapi revolusi industri.
"Salah satu strategi Kemdikbud Ristek untuk membantu guru yaitu melalui transformasi kebijakan Merdeka Belajar. Dalam konteks ini pemanfaatan TIK untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik," tukasnya.
Oleh karena itu, guru sebagai guru penggerak pendidikan dituntut harus memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk memanfaatkan TIK yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi pembelajaran di sekolah.
"TIK sangat berperan infrastruktur pembelajaran dimana bahan ajar tersedia dalam format digital. Dengan begitu, proses belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja," tuturnya
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Manggarai Timur, melalui Sekretaris Dinas, Rofinus Hibur Hijau mengatakan, harapan Dinas PPO Matim selaku penanggungjawab Program Sekolah Penggerak di daerahnya, adanya peningkatan pemahaman dan skill peserta pelatihan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga dapat diaplikasikan dalam suasana dan proses pembelajaran berbasis TIK dan pada akhirnya memberikan dampak serta efek domino pada peningkatan kualitas pendidikan.
Selain itu kata Rofinus, adanya optimalisasi pemahaman para peserta terkait berbagai platform digital untuk pembelajaran di sekolah dan adanya optimalisasi kemampuan/kompetensi peserta pelatihan untuk mengakses serta menggunakan platform Merdeka Mengajar.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait