Borong, iNewsFlores.id — Setelah mengalami lonjakan kasus dalam beberapa tahun terakhir, tren penyebaran HIV di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya menunjukkan tanda-tanda penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, hingga Juli 2025 tercatat total 94 kasus HIV sejak tahun 2018, dengan jumlah kasus baru yang cenderung menurun sejak 2024.
Pada tahun 2024, tercatat hanya 15 kasus baru—penurunan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tren ini berlanjut pada tahun 2025, yang hingga bulan Juli hanya mencatat 12 kasus baru. Dari jumlah tersebut, delapan orang masih menjalani pengobatan, satu belum memulai terapi, dua meninggal dunia, dan dua lainnya gagal dalam proses tindak lanjut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas, menjelaskan bahwa penurunan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan hasil dari kerja sama lintas sektor serta peningkatan edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.
“Penurunan ini menggembirakan, tapi tidak boleh membuat kita lengah. Edukasi dan layanan kesehatan harus terus dikuatkan, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas,” ujar Pranata, Minggu (3/8).
Namun, di balik angka yang mulai membaik, realita di lapangan tetap menjadi tantangan. Dari total 94 kasus sejak 2018, sebanyak 27 pasien meninggal dunia akibat komplikasi HIV, sementara 13 lainnya gagal dalam proses pengobatan lanjutan. Selain itu, lima pasien harus dirujuk ke luar daerah karena keterbatasan fasilitas lokal.
Pranata juga menyoroti kelompok usia produktif sebagai populasi yang paling rentan, menyusul rendahnya kesadaran akan pentingnya tes HIV serta stigma sosial yang masih kuat di masyarakat.
“Masih banyak warga yang takut atau malu untuk memeriksakan diri. Padahal, HIV bukan akhir. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang memadai, penderita bisa tetap menjalani hidup normal,” tegasnya.
Dinas Kesehatan berkomitmen untuk memperluas akses layanan dan kampanye edukasi, agar tren penurunan kasus tidak hanya menjadi angka, tapi benar-benar berdampak pada kualitas hidup masyarakat.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait