Mitos dan Fakta Penyakit Jantung, Begini Penjelasan Dokter Jantung Siloam Hospitals Labuan Bajo

Siprianus Robi
Dokter Giovanni Gerry Tampi Sp.JP., FIHA., AIFO-K, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Siloam Hospital Labuan Bajo. Foto: iNewsFlores.id/ Dokpri.

Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Manajemen Siloam Hospitals Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur mengadakan diskusi interaktif seputar Mitos dan Fakta akan Penyakit Jantung. Diskusi tersebut diadakan guna meluruskan sejumlah informasi terkait penyakit jantung yang beredar di Labuan Bajo. 

Dokter Giovanni Gerry Tampi Sp.JP., FIHA., AIFO-K, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Siloam Hospital Labuan Bajo, menjelaskan bahwa penyakit jantung yang hanya menyerang pria dewasa adalah Mitos sekaligus menjelaskan keberadaan obat herbal yang dikatakan dapat menyembuhkan penyakit jantung. 

"Trend saat ini, yaitu banyaknya keluhan akan gejala atau penyakit jantung mulai dominan ditemukan pada semua usia produktif. Penyakit jantung kini tidak lagi disebut penyakit orang tua, kawula muda pun bisa menjadi pasien penyakit jantung", tutur Giovanni Gerry Tampi saat membuka sesi edukasi, di kota Labuan Bajo. 

Dijelaskan Dokter Giovanni, saat ini pengidap penyakit jantung sudah mulai ditemukan pada usia muda dengan rata-rata diatas 30 tahun untuk semua gender, laki-laki ataupun perempuan. "Umumnya masyarakat yang datang ke Siloam Hospitals Labuan Bajo, kami deteksi terdapat keluhan jantung, yaitu penyakit jantung koroner. Adapun serangan jantung dan henti jantung merupakan dua hal yang berbeda", ungkap dr. Giovanni. 

Dalam sesi pertama diskusi, dijelaskan pula bahwa serangan jantung pada derajat tertentu dapat diobati bahkan pasien dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Ada tatalaksana pengobatan jantung secara medis. Sementara terkait obat herbal, sesungguhnya belum ada penelitian medis atau bukti ilmiah terkait hal tersebut untuk pengobatan penyakit jantung", tutur dr. Giovanni menjelaskan keberadaan obat herbal. 

Golden Time

Pada umumnya serangan jantung terjadi karena otot jantung mulai mati dalam kurun waktu 80-90 menit setelah berhenti mendapatkan oksigen. Apabila terjadi selama 6 jam makan semua bagian jantung yang terkena dapat rusak secara permanen.

Apabila semakin cepat aliran darah normal yang terbentuk lagi, maka semakin sedikit kerusakan yang terjadi pada jantung. Untuk mengurangi kerusakan tersebut maka sangat perlu untuk membawa ke rumah sakit secepat mungkin. Tindakan yang sangat tepat untuk menangani seseorang terkena serangan jantung adalah ketika 60 menit pertama setelah serangan jantung. Taruhannya nyawa seseorang berada pada masa golden hour tersebut.

Penyakit Jantung Dan Gerd, Terlihat Sama Namun Berbeda

Di sesi kedua diskusi, dr. Giovanni Gerry turut menjelaskan secara khusus bagaimana deteksi dini penyakit jantung koroner, yaitu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung, kemudian akan dilakukan serangkaian pemeriksaan seperti rekam jantung (EKG), tes treadmill, atau berbagai pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.

Dijelaskan pula akan perbedaan serangan jantung dengan gagal jantung. Dapat dipahami dengan pemahaman awam bahwa serangan jantung biasanya ditandai nyeri dada sebelah kiri yang terasa berat dan menekan, nyeri yang dapat menyebar ke leher atau lengan sebelah kiri, dan dapat berlangsung lebih dari 20 menit. Sedangkan gagal jantung adalah kumpulan gejala seperti : sesak napas yang memberat saat beraktifitas, ada pembengkakan pada kaki dan biasanya kesulitan tidur dengan posisi terlentang.

"Pada kesempatan ini, kita harus pahami gagal jantung dapat berawal dari serangan jantung yang tidak tertangani dengan baik dan benar. Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan rendah lemak, hindari rokok, serta olahraga teratur", tutur dr. Giovanni Gerry Tampi Sp.JP., FIHA., AIFO-K.

Adapun perlu diketahui perbedaan nyeri dada akibat keluhan jantung atau penyakit GERD/maag, karena tidak semua nyeri dada adalah akibat jantung. Penyakit seperti GERD, penyakit paru, atau gangguan otot dapat pula menimbulkan keluhan nyeri dada yang serupa dengan penyakit jantung. Oleh karena itu, pemeriksaan EKG perlu dilakukan.

Di sesi akhir edukasi, dijelaskan pula korelasi hubungan konsumsi kopi dengan penyakit jantung. Walaupun terdapat pro dan kontra, namun terdapat penelitian tentang konsumsi kopi (natural) hitam tanpa susu, creamer,gula pada populasi manusia sehat justru bermanfaat terhadap kesehatan jantung.

"Namun sebaiknya dapat dibatasi 1-2 gelas/ hari. Untuk aktivitas olahraga sebaiknya tetap dilakukan oleh pasien dengan penyakit jantung namun dengan konsultasi dokter terlebih dahulu untuk jenis dan porsi latihan yang aman", pungkas dr. Giovanni Gerry Tampi, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Siloam Hospitals Labuan Bajo, dengan jadwal praktek yang dapat ditemukan di aplikasi MySiloam.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network