Borong, iNewsFlores.id - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Manggarai Timur (Matim) Nusa Tenggara Timur (NTT) membantah tidak menangani pasien bersalin.
Hal ini diutarakan oleh Direktur utama RSUD Borong, Matim, Emilia H.Y. Dorsi. Ia menjelaskan, pihaknya sudah melayani sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Jelasnya, pasien sudah ditangani dan mendapatkan perawatan, tetapi kemudian meninggal dunia.
Lebih detail ia menerangkan bahwa pihaknya sudah koordinasi dengan ke pihak IGD. Menurut keterangan petugas dari IGD, tidak ada penundaan pelayanan akibat surat rujukan.
Karena berdasarkan keterangan petugas yang terima pasien bernama LK di IGD, bahwa pasien diantar oleh bidan Puskesmas Waelengga dan sudah membawa serta surat rujukan.
"Pasien tetap dilayani dan diobservasi sejak tiba. Hanya karena tindakan baru dilakukan jam 12 karena pasien harus diperbaiki dulu keadaan umumnya, karena ibunya sudah kelelahan akibat sudah dipimpin persalinan di PKM perujuk," jelasnya ketika dikonfirmasi jurnalis iNews, Sabtu (17/09/2022) siang.
Masih lanjutnya, setelah diperbaiki keadaan umum ibu, baru bisa dilakukan tindakan vakum. Dan menurut dr.Ida, SpOG kondisi bayi memang sudah tidak bagus saat tiba di RS.
Diberitakan sebelum, pelayanan RSUD Borong, Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur dikeluhkan pasien. Betapa tidak, diduga hanya karena tidak membawa surat rujukan saat membawa pasien bersalin LK asal Leko Lembo, Kota Komba, pasien terlambat ditolong sehingga sang bayi yang dilahirkannya meninggal, pada Jumat (16/09/2022).
Keluarga pasien, Damas mengatakan bahwa pasien ini rujukan dari Puskesmas Waelengga, dan tiba tepat pukul 09.30 di RSUD Borong. Di Dalam rumah sakit terkesan bagian pelayanan mempersulit administrasi. Hal ini terjadi karena pihak pasien tidak sempat membawa surat rujukan dari puskesmas asal (Waelengga).
Tepat pukul 12.00 Wita pasien baru mendapatkan pelayanan dari pihak rumah sakit, sebab surat rujukan dari pihak Puskesmas Waelengga baru tiba menggunakan jasa ojek.
Karena kelalaian tersebut pihak pasien tidak mendapatkan pertolongan pertama dari RSUD Borong yang mengakibatkan keterlambatan penanganan, dan berakhir dengan meninggalnya sang bayi.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait