Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Sebagai bentuk toleransi antar umat beragama, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Manggarai Barat menggelar Bazar Takjil Ramadhan yang dilaksanakan di Kampung Air, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Tak hanya warga lokal, pesona bazar ini juga menarik minat turis asing. Di lokasi, pengunjung berdesakan sejak bazar dibuka pada pukul 16.00 hingga 19.00 WITA. Bahkan, beberapa turis asing terlihat antusias memborong berbagai makanan dan jajanan yang ditawarkan oleh 100 pelaku UMKM Labuan Bajo.
Wakil Ketua IWAPI Kabupaten Manggarai Barat Maria Elisabeth Pranda mengatakan kegiatan Bazar Takjil Ramadhan itu akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu sejak dimulainya pembukaan puasa.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu sejak pembukaan puasa pertama yaitu mulai tanggal 12 Maret hingga 9 April 2024," ungkap Lisa Pranda saat ditemui awak media, Senin (25/3/2024).
Ia juga mengatakan kegiatan bazar takjil Ramadhan itu disupport oleh pihak Gereja dengan menyediakan tenda Festival Golo Koe.
"Kita dari IWAPI Kabupaten Manggarai Barat adakan Bazar Takjil Ramadhan dan panitianya juga 50 persen Muslim dan 50 Persen Non Muslim dan juga penjualnya juga sama, dan yang lebih menariknya kegiatan ini disuport dari pihak Gereja yaitu menyediakan tenda Festival Golo Koe dan ini yang harus kita angkat bahwa IWAPI Mabar itu menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama," ungkapnya.
Lisa Pranda menambahkan tujuan dari kegiatan bazar takjil Ramadhan itu untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama dan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama dan juga untuk meningkatkan ekonomi bagi masyarakat lebih khusus untuk UMKM yang menjual produknya disini dan kegiatan ini akan menjadi program tahunan IWAPI.
"Kegiatan ini dijuga didukung oleh pihak Telkomsel, Bank NTT dan juga ada beberapa yang dari luar. Dan kami juga dari IWAPI akan melakukan buka puasa bersama pada akhir masa puasa nanti," lanjutnya.
Hadir dalam kegiatan itu RD. Hermen Sanusi mengatakan hadirnya tenda Festival Golo Koe di bazar takjil Ramadhan adalah simbol persaudaraan.
"Sebenarnya hadirnya tenda-tenda Festival Golo Koe dalam kegiatan ini sebagai simbol persaudaraan. Apalagi pada tanggal 3 Februari 2019 yang lalu itu Bapak Paus Fransiskus bersama imam besar dari Masjid Al-Azhar menjelaskan tentang persaudaraan yang universal salah satu wujud konkritnya itu kita harus saling mendukung," ungkapnya.
"Dalam situasi ini, Gereja juga sangat mendukung masa puasa dari saudara-saudara kita yang beragama Muslim dan dalam acara ini Gereja juga hadir dalam bentuk tenda-tenda ini. Saya senang sekali bahwa kemanusiaan kita juga diperlihatkan di tempat ini terutama juga tentang toleransi dan itu yang saya rasakan selama kegiatan ini," lanjutnya.
Ia pun berharap toleransi antar umat beragama bukan sekadar teori tetapi bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata dia Labuan Bajo tidak hanya dikenal sebagai kota pariwisata tetapi juga dikenal sebagai kota toleransi.
"Saya mengharapkan di Labuan Bajo ini, toleransi itu bukan sekadar teori tetapi bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga toleransi ini tidak hanya pada bulan suci Ramadhan tetapi juga bisa dipraktikkan setiap hari sehingga Labuan Bajo tidak hanya dikenal sebagai kota pariwisata tetapi juga dikenal sebagai kota toleransi," pungkasnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait