Flores Timur, iNewsFlores.id -Tiga bulan berlalu sejak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki mengguncang Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Namun, dampaknya masih terasa nyata hingga kini. Warga desa-desa di wilayah selatan, seperti Ojan Detun, Pantai Oa, Hewa, dan Waiula, kini menghadapi keterisolasian parah akibat rusaknya jalur utama penghubung ke pusat kecamatan maupun ke kota.
Lahar dingin yang membawa lumpur, kerikil, dan batu besar telah menutupi badan jalan utama, menjadikannya medan berat yang sulit dilalui. Banjir bandang yang mengikuti erupsi turut menggerus sebagian badan jalan di titik Desa Nawokote, membuat akses nyaris terputus. Kondisi ini menghambat pergerakan kendaraan roda empat, sementara pengendara roda dua pun harus menghadapi risiko kecelakaan tinggi akibat medan licin dan berbahaya.
"Titik ini sudah menjadi jalur banjir, jadi kalau saat banjir tiba, akses lumpuh total. Kalau banjir redah, ada truck besar yang tidak berani melintas. Sementara pickup dan sepeda motor berani lintas dengan risiko tinggi," tutur warga di lokasi, Kamis (23/1/2025)
Keterbatasan akses ini memaksa warga memilih jalur alternatif melalui Ile Bura, yang memakan waktu lebih lama dan biaya transportasi yang melonjak hingga dua kali lipat. Dampaknya dirasakan langsung oleh petani, nelayan, dan pedagang kecil di wilayah selatan, yang kesulitan mengangkut hasil bumi dan hasil laut ke pasar. Harga kebutuhan pokok pun melonjak, menambah beban ekonomi masyarakat.
Isolasi ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial dan pelayanan publik. Anak-anak kesulitan menjangkau sekolah, sementara akses ke layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Desa-desa yang bergantung pada pasokan bahan pokok dari luar mulai merasakan ancaman kelangkaan bahan kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki akses jalan yang menjadi urat nadi perekonomian mereka. Perbaikan infrastruktur dinilai sebagai salah satu solusi untuk mengakhiri keterisolasian yang telah mereka rasakan.
"Kami berharap ini dapat menjadi perhatian serius pemerintah, karena kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Perbaikan akses jalan bukan hanya soal memudahkan transportasi, tetapi juga menyangkut kesejahteraan dan masa depan kami," tegas Damianus, warga Desa Hewa.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait