Mbay, iNewsFlores.id – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyisakan kisah pilu. Akses jalan yang terputus akibat tiga jembatan hanyut membuat warga terpaksa menggotong jenazah korban banjir menuju rumah duka.
Pantauan di lapangan, suasana haru menyelimuti prosesi ketika peti jenazah dibawa warga melewati jalur sungai. Tangis histeris keluarga pecah saat jenazah tiba di rumah duka. Kondisi ini terjadi karena kendaraan pengangkut jenazah tidak dapat melintas akibat jembatan putus.
“Kalau bisa diperbaiki lebih cepat agar perekonomian warga tidak terganggu. Ada tiga jembatan yang putus,” ujar Melkior Mite, warga Mauponggo, Kamis (11/9/2025).
Sebagai langkah darurat, warga membangun jembatan sederhana dari kayu dan bambu. Namun akses ini hanya bisa dilalui pejalan kaki, sehingga distribusi bantuan maupun mobilitas warga tetap sangat terbatas.
Menurut data BPBD Kabupaten Nagekeo, banjir bandang telah menewaskan empat orang, tiga orang masih hilang, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka. Hingga kini, akses menuju Desa Sawu yang terdampak paling parah belum bisa dilalui, membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan semakin sulit.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki jembatan permanen, mengingat akses tersebut sangat vital bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan penyaluran logistik pascabencana.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait