Ruteng, iNewsFlores.id - Yayasan Plan International Indonesia kembali memfasilitasi kegiatan bertajuk "Pelatihan STBM Gesi Bagi Konsorsium Disabilitas" yang digelar di Aula Spring Hill Resto Ruteng selama tiga hari mulai Selasa (4/10/2022) hingga Kamis (6/10/2022).
Kegiatan tersebut digelar berkat kerja sama antara Yayasan Plan International Indonesia atau Plan Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Proyek WfW (Water for Women).
Pelatihan ini menghadirkan belasan peserta perwakilan dari Pertuni, Gerkatin, Penerjemah, BPU4D, Bappelitbangda, Dinsos Manggarai dan fasilitator Plan Indonesia.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Manggarai, Hila Jonta membuka secara resmi kegiatan pelatihan tersebut. Hila Jonta dalam sambutannya mengatakan, pelatihan STBM Gesi (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan Berkesetaraan Gender sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas peserta.
"Peningkatan kapasitas itu artinya ada masukan, ada intervensi terhadap diri seseorang supaya dia punya pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, sehingga ada peningkatan pengetahuan tentang STBM Gesi," ujarnya.
Menurut Hila, peningkatan kapasitas bukan hanya diberikan kepada penyandang disabilitas saja, melainkan juga kepada non disabilitas. Penguatan kapasitas kata dia, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami sebuah program seperti STBM Gesi.
"Ada proses internalisasi ke dalam diri kita, ada pengetahuan baru. Setelah itu, kita punya tugas dan kewajiban untuk meneruskan apa yang kita tahu kepada orang lain. Hal ini dilakukan oleh penyandang disabilitas maupun non disabilitas karena setiap manusia hanya memiliki perbedaan kemampuan dan pengetahuan saja," jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, Kaban Hila juga mengapresiasi Plan Indonesia karena perhatian besar mereka terhadap Pemerintah Kabupaten Manggarai. Perhatian besar tersebut, kata dia, bisa terjadi karena kesungguhan Pemda Manggarai dalam melaksanakan STBM Gesi di daerah tersebut.
"Pemda maupun teman-teman Konsorsium Disabilitas punya kesungguhan untuk mengambil bagian dalam program yang difasilitasi oleh Plan Indonesia," pungkas dia.
Sementara itu, Proficial Coordinator Plan Indonesia, Juliani Talan mengatakan, setelah pelatihan ini teman-teman konsorsium disabilitas akan melaksanakan kunjungan rumah untuk melihat secara langsung sarana-sarana STBM yang ramah terhadap teman-teman disabilitas.
"Peserta kegiatan datang dari lima kecamatan dan punya potensi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersinggungan dengan disabilitas," ujarnya.
Juliani menambahkan, saat ini ada kabar baik terkait pembentukan kelompok disabilitas desa di Satar Mese Barat. Hal itu merupakan dampak dari pelatihan sebelumnya yang bertajuk “Pelatihan Kepemimpinan dan Advokasi bagi Konsorsium Penyandang Disabilitas Manggarai” pada Agustus lalu.
"Dampak dari pembentukan kelompok disabilitas itu, sehingga Kementerian Sosial RI menganggarkan dana untuk penanganan pengobatan bagi anak yang mengalami Hidrosefalus. Sekarang sudah dikirimkan ke Kupang untuk proses pengobatannya," jelas Juliani.
Editor : Yoseph Mario Antognoni