Ruteng, iNewsFlores.id - Wilibrodus Broto, salah satu dari sekian korban penipuan jual beli beras online membeberkan sejumlah modus terduga pelaku untuk memangsa target mereka. Wili begitu ia akrab disapa mengatakan, terduga pelaku menggunakan akun media sosial Facebook untuk melancarkan aksi mereka.
Mereka mengaku sebagai bos dari Lembor, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki stok beras untuk dijual kepada pelanggan mereka.
Wili juga mengungkapkan bahwa, terduga pelaku adalah Daniel dan Ardi. Keduanya kata dia, merupakan sosok yang diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli beras yang memangsa lebih dari dua korban. Wili menjelaskan, Daniel adalah orang lapangan yang menawarkan beras kepada pembeli. Sedangkan Ardi atau Rian merupakan sopir yang mengantar beras ke lokasi tujuan.
Wili menegaskan, saudara Daniel sudah secara sengaja dan sadar melakukan penipuan kepadanya terkait informasi sumber beras. Sebab, saat pertama kali bertemu untuk menawarkan beras, Daniel meyakinkan korban bahwa pemilik beras adalah bosnya, tempat ia bekerja sejak lama.
"Pertama-tama dia mengklaim punya bos dari Lembor dan bosnya punya gudang besar di sana. Setelah dimintai keterangan oleh polisi di Polsek Pagal, Kecamatan Cibal, baru dia katakan, kalau sebetulnya dia kenal bosnya lewat facebook. Terus dari facebook ada minta tukaran nomor HP. Sehingga lanjutlah percakapan mereka dengan bosnya itu dari facebook lewat WhatsApp," ungka Wili.
Sebagai informasi, bos dari Daniel yang ia kenal lewat Facebook bernama Luki. Luki kemudian memberikan nomor rekening atas nama NUSKI kepada Daniel untuk ditransfer sejumlah uang pembayaran jual beli beras. Sementara itu, kepada wartawan di Kantor Polres Manggarai pada Senin (13/3), Daniel mengaku sama sekali tidak mengenal Luki sebelumya.
"Jadi, pertama saya dihubungi oleh seseorang tidak dikenal yang bernama Luki pengakuannya. Tapi memang sebelumnya si Luki ini, saya tidak pernah kenal sama sekali," ujarnya.
Menurut Wili, saudara Ardi mengklaim sebagai pemilik beras sehingga ia memerotes jika uang pembayaran beras ditransfer kepada Luki atau NUSKI nama di rekening bank miliknya. Namun di sisi lain, Ardi juga mengakui si Luki sebagai bos yang menyuruhnya untuk mengantar beras tersebut ke lokasi pemesan. Pengakuan itu kata Wili, terjadi pada saat ia berdebat dengan Daniel.
"Siapa yang suruh kamu antar beras ke sini? Ardi menjawab si Nuski," ujar Wili meniru perdebatan dirinya dengan Daniel.
Anehnya, lanjut Wilibrodus, Ardi secara sengaja dan sadar membiarkan Daniel mentransfer uang beras ke nomor rekening bernama NUSKI, sesuai permintaan si Luki. Ketika uang sudah ditransfer oleh Daniel, barulah si Ardi mengatakan dia tidak mengenal Luki.
"Giliran sudah ditransfer uang oleh saudara Daniel, itu baru dia mengklaim ini beras-berasnya saya dan ini mobilnya juga mobil saya. Posisi kejadian, kan sebelum si Daniel itu mentransfer uang, bahkan Ardi juga sempat menawarkan supaya bisa kirim dari dia punya Mobile Banking. Namun si Daniel waktu itu tidak mau," terang Wili.
Segera Lapor ke Polisi
Wili mengaku, pihaknya segera melaporkan Daniel dan Ardi sebagai terduga pelaku ke Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat aksi penipuan kedua terduga pelaku tersebut, Wilibrodus mengalami kerugian sebesar Rp49.000.000.
Wili membeberkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan berkas laporan polisi untuk dibawa ke kantor Polres Manggarai, NTT untuk memproses secara hukum para terduga pelaku.
"Ya, untuk sementara saya sudah mengumpulkan bukti-bukti yang kuat ketika nanti dimintai keterangan di Polres," tutup Wilibrodus.
Editor : Yoseph Mario Antognoni