Borong, iNewsFlores.id - Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional,
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), melalui Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Talkshow dan Live Music Siaga Pengawasan Pemilu 2024. Jumat (10/11/2023).
Kegiatan yang bertajuk 'Menggugah Semangat Kepahlawanan Pemuda pada Pemilu tahun 2024' diikuti oleh ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), di daerah itu.
Kepada ribuan pelajar, Yosep A Sukario, ketua Panwaslu Lamba Leda Selatan mengutarakan bahwa, keterlibatan pemilih muda (generasi z dan milenial) yang berusia 17 hingga 39 tahun pada
pemilu tahun 2024 sangat diharapkan. Sukario pun mendefinisikan pemilih muda ini, mengadopsi syarat pemilih dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Pada pasal 1 ayat 34 disebutkan bahwa, pemilih adalah warga negara yang telah genap berusia 17 tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin. Sementara rentang 39 tahun mengadopsi batas usia populasi milenial yang didefinisikan Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk 2020 (BPS, 2021).
Sehingga, bagi penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu mengharapkan keterlibatan tersebut tidak hanya dijadikan komoditas pendulang suara tetapi juga keterlibatan dalam kerja pengawasan partisipatif pemilu perlu ditanam dalam menyongsong suksesnya penyelenggaraan pemilu tahun 2024.
Mengacu pada Data Pemilih Tetap (DPT) Lamba Leda Selatan, terdapat 57% dari total 26.625 pemilih di Lamba Leda Selatan atau jika dikonversi ada sebanyak 15.176 pemilih merupakan pemilih muda.
"Bagi Panwaslu Lamba Leda Selatan, salah satu kunci sukses penyelenggaraan pemilu di wilayah lamba Leda Selatan tahun ini ada di tangan pemilih muda. Sehingga sangat perlu bagi penyelenggara pengawas pemilu
menggerakan jiwa pemilih muda untuk ikut ambil bagian dalam pengawasan
partisipatif pemilu."
Terpisah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S) Bawaslu Manggarai Timur, Angela V. Primatiningsih, mengatakan bahwa, kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pemilu. Bahwa, Pemilu menjadi hak konstitusi bagi warga negara Indonesia.
lebih lanjut, Angela menaruh harapan kepada para pelajar agar memilih dan menentukan calon pemimpin untuk 5 tahun kedepan dan gunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Jelasnya, selain bisa memilih, para pelajar juga diminta untuk melakukan pengawasan partisipatif. "Bisa mengawasi jalannya pemilu nanti. laporkan jika ada kecurangan yang kalian lihat selama pemilihan berlangsung."
Pada kesempatan itu, Angela pun memaparkan sederet pelanggaran pemilu seperti money politic (politik uang), maupun netralitas pegawai negeri sipil (PNS). Dari sosialisasi pengawasan partisipatif ini, siswa-siswi SMA/SMK Melati menjadi mendapat pengetahuan baru tentang kepemiluan 2024.
"Harapannya, bagi para pelajar dapat mampu menumbuhkan rasa semangat dan ikut serta berpartisipasi dengan cara terlibat dalam mengawasi pemilu 2024 ini."
Editor : Yoseph Mario Antognoni