Sasar Anak Keluarga Miskin, Gubernur Melki Laka Lena Dukung "Sekolah Rakyat"

Borong, iNewsFlores.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya terhadap transformasi pendidikan sebagai kunci pembangunan daerah.
Dalam upaya pemerintah dalam menghapus mata rantai kemiskinan, Gubernur Melki Laka Lena mendukung peluncuran program "Sekolah Rakyat" yang akan dimulai pada Juli 2025. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, menyediakan pendidikan gratis dari jenjang SD hingga SMA. Seluruh kebutuhan peserta didik, termasuk tempat tinggal dan konsumsi, akan ditanggung oleh pemerintah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah-daerah tertinggal di NTT.
Dalam kunjungan kerjanya ke SMKN 1 Borong, Manggarai Timur, beliau menyoroti pentingnya pendidikan vokasional yang kontekstual dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat lokal. Jumat (11/4/2025).
Gubernur Melki Laka Lena menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi harus terintegrasi dengan potensi unggulan daerah. Beliau mendorong siswa SMA/SMK untuk aktif terlibat dalam sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan peternakan, serta berperan dalam penanganan isu-isu sosial seperti stunting.
Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitarnya.
Dalam kunjungannya, Gubernur Melki Laka Lena juga mengapresiasi rencana Astra untuk membangun bengkel di SMKN 1 Borong. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan link and match antara pendidikan vokasional dan dunia industri, sehingga lulusan SMK dapat langsung terserap di pasar kerja.
Terpisah, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, menyatakan komitmennya dalam mendukung pendidikan di daerahnya. Meskipun SMA/SMK berada di bawah kewenangan provinsi, pemerintah kabupaten tetap bertanggung jawab terhadap pendidikan dari jenjang usia dini hingga menengah atas. Beliau menekankan pentingnya menciptakan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di dunia kerja.
Melalui pendekatan pendidikan yang kontekstual, kolaboratif, dan inklusif, diharapkan NTT dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan untuk membangun daerahnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni