Ini Motif para Pelaku terkait Tewasnya Prada Lucky Namo Ditangan Seniornya

JAKARTA, iNewsFlores.id – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI AD. Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit muda yang baru Ini dua bulan menyandang baret hijau, meregang nyawa usai diduga dianiaya para seniornya di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa motof ini dilakukan dengan dalih “pembinaan prajurit.”
“Motifnya pembinaan. Kegiatan ini pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit,” ujarnya di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Namun, fakta di lapangan jauh dari sekadar pembinaan. Penyelidikan awal Pomdam Udayana menunjukkan, Prada Lucky mengalami penyiksaan berulang kali dalam rentang waktu berbeda. Tubuhnya dipenuhi lebam, memar, hingga luka seperti tusukan di kaki dan punggung.
Tragedi ini membuat 20 prajurit TNI resmi ditetapkan sebagai tersangka. Penyidik masih mendalami peran masing-masing pelaku dalam aksi yang berujung maut tersebut.
Prada Lucky baru saja lulus pendidikan militer dua bulan lalu. Setelah penempatan di Batalyon Pembangunan 843, ia bertugas di Nagekeo untuk membantu program pembangunan masyarakat. Sayangnya, niat pengabdian itu terhenti di usia muda.
Korban sempat dilarikan ke Unit Perawatan Intensif RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, namun nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Brigjen Wahyu memastikan peristiwa tersebut akan menjadi bahan evaluasi mendalam. “Pembinaan prajurit harus sesuai kaidah yang berlaku. Kejadian ini akan menjadi pelajaran penting,” tegasnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni