Borong, iNewsFlores.id - Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober sejumlah pemuda di Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diwarnai dengan aksi unjuk rasa menuntut pemerintahan rezim Andreas Agas terhadap sederet persoalan yang diduga tidak pro rakyat, seperti dugaan kasus korupsi, dan galian C ilegal, Kamis (27/10/2022).
Selain itu, aksi ini dilakukan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Manggarai Timur (Gempur) dalam rangka evaluasi kinerja terhadap sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.
Terhadap hal itu, Gempur meminta;
Pertama, meminta Polres Manggarai Timur untuk ditangani secara tuntas dan transparan terkait dugaan korupsi penggunaan dana Covid-19.
Kedua, Polres Matim diminta untuk tuntaskan kasus dugaan korupsi Dana BOK, di setiap Puskesmas.
Ketiga, Polres Matim diminta untuk tuntaskan dugaan korupsi AMB Rana Masak.
Keempat, Polres Matim diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap PPK proyek AMB Rana Masak, PPK proyek Irigasi Dejan Elar Selatan, PPK proyek Jalan Mok - Ajang, Ritapade - Lete.
Kelima, Polres Matim diminta tertibkan galian C ilegal di daerah setempat.
Terpantau, peserta aksi melakukan aksi di beberapa titik, di Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas PUPR, dan kantor DPRD Manggarai Timur. Usai melakukan orasi, massa aksi diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) komisi B.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait