Palangka Raya, iNewsFlores.id - Puluhan calon tenaga kerja asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban penipuan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Mereka hendak meninggalkan kampung halamannya karena dijanjikan oleh seseorang bekerja di perusahaan sawit di daerah Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim).
Pelaku menjanjikan gaji sebesar Rp3.650.000 per bulan dan akan mendapat bantuan beras sebanyak 30 kilogram per bulan. Sebelumnya, para korban penipuan ini bekerja di perusahaan sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) dan memilih resign dari tempat kerjanya karena tergiur dengan janji tersebut.
Saat ini, puluhan warga calon tenaga kerja asal NTT yang menjadi korban penipuan tersebut terpaksa tinggal sementara bersama keluarganya di balai Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka Raya.
Salah satu korban penipuan, Maksimus mengatakan, memilih resign dari tempat kerjanya yang lama karena tergiur dengan gaji fantastis yang ditawarkan seseorang kepada dirinya.
Saat itu, korban sempat bertanya kepada pelaku kapan dia bersama dengan rekannya untuk berangkat dan mulai bekerja. Namun, pelaku meminta mereka terlebih dahulu mengirimkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) melalui WhatsApp (WA).
Tergiur dengan tawaran yang dijanjikan para calon pekerja ini nekad berangkat menggunakan beberapa mobil travel membawa keluarganya. Namun, setelah tiba di daerah tujuan alamat perusahaan yang dimaksud ternyata tidak ada.
"Dijanjikan pekerjaan Pak. Gajinya 3.650.000 per bulan dan dapat bantuan beras juga 30 kg per bulan. Kami tanya kapan berangkatnya, lalu diminta kirim KK via WA," kata Maksimus seperti dilansir iNewsKalteng Selasa (20/12/2022).
Lurah Bukit Tunggal palangkaraya Subhan Noor membenarkan adanya puluhan warga asal NTT yang menjadi korban penipuan kerja. "Ada 30 orang dewasa, 16 anak berasal dari NTT, sebelumnya mereka bekerja di Kalbar," katanya.
Dia mengatakan, para korban ini dijanjikan seseorang untuk bekerja di salah satu perusahaan sawit di wilayah Sampit. Namun, setelah ditanya ternyata PT tersebut tidak ada.
"Yang tidak masuk akal karena tidak menemukan PT tersebut di tengah perjalanan mereka masuk ke Palangka raya," ujarnya.
Saat ini, puluhan calon pekerja ini meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya untuk memfasilitasi kepulangan mereka kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait