Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, mengapresiasi atas kinerja yang baik dari Komisi Perlindungan Aids (KPA) dalam menekan angka penderita HIV serta melakukan edukasi tentang bahaya HIV Aids kepada masyarakat di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu ia sampaikan pada saat melantik Tim Relawan Warga Peduli Aids (WPA) se-Kabupaten Manggarai Barat, NTT, di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Kamis (5/1/2023).
Wabup Weng mengatakan, dengan pelantikan relawan masyarakat peduli HIV Aids pada hari ini, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tetap optimis dampak negatif dari kemajuan pariwisata bisa diatasi secara bersama-sama.
"Dengan pelantikan relawan masyarakat peduli HIV Aids hari ini, kami optimis dampak negatif dari kemajuan kepariwisataan kita akan bisa kita atasi secara bersama-sama. Kita bisa menekan penyakit HIV Aids didaerah kita yang kita cintai ini. Selamat bekerja, berikan pemahaman utuh tentang HIV Aids kepada seluruh masyarakat dan yakinkan bahwa penyakit ini belum ada obatnya," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, Mantan kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai itu menjelaskan HIV Aids bisa menyebar melalui hubungan sex dengan banyak pasangan (cairan kelamin dan darah) tanpa menggunakan kondom.
Selain tidak menggunakan alat pelindung, HIV Aids juga bisa menyebar dengan menggunakan NAPZA suntik.
" Karena umumnya pelaku narkoba akan saling berbagi jarum suntik. Menerima suntikan, transfusi darah, transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang tidak steril atau tidak dilakukan oleh tenaga profesional," jelasnya.
Dikatanya juga, HIV Aids tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, ciuman, gigitan, atau berbagi alat makan, kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau memiliki luka terbuka di mulut.
Sementara itu, sekretaris KPA Manggarai Barat, Bernadus Barat Daya menyampaikan terima kasih kepada Pemda Manggarai Barat yang telah memberikan dukungan penuh kepada KPA Manggarai Barat.
"Dukungan Pemda yang konkret membuat KPA bisa mobile bisa melakukan tugas-tugas penanggulangan HIV AIDS dengan cukup baik, meskipun kami harus akui bahwa ada begitu banyak kekurangan yang yang ada pada kami, tapi kami tentu akan senantiasa berusaha untuk tahun 2023," ucap Bernadus
Ia mengatakan pada tahun 2023 akan lebih maksimal lagi dalam menyusun strategi penanggulangan HIV Aids di 12 Kecamatan dan 22 puskesmas yang tersebar di daerah itu.
"Tahun 2023 akan memperluas edukasi tentang HIV AIDS dan berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan, melayani pemeriksaan atau tes HIV gratis bagi masyarakat di targetkan di 32 titik yaitu 22 Puskesmas dan 12 kecamatan," ungkapnya.
"Ditargetkan sebanyak 1500 masyarakat yang beresiko misalnya para sopir, para perantau dari daerah-daerah yang lebih banyak migran keluar kota kemudian balik dan seterusnya, dan terutama untuk ODH di tempat-tempat tinggal di kecamatan mana ODH kita ada, maka masyarakat di sekitar tempat tinggal orang dengan gangguan HIV itu kita harus maksimalkan pemeriksaannya karena diperkirakan teman-teman yang sudah terpapar ini juga bermobilitas juga di wilayah itu karena itu kita memprioritaskan wilayah desa itu untuk diperiksa di tes dan tentu dengan bantuan teman-teman dan Dinas Kesehatan terutama dari tim mobile VCT dari Puskesmas Labuan Bajo," lanjutnya.
Ia pun berharap semua elemen berbaur untuk saling membantu meminimalisir resiko atau dampak HIV. Kata dia, belajar dari kasus-kasus HIV di Manggarai Barat yang semakin hari semakin dapat teridentifikasi, kemudian dengan persebaran ODH mereka yang terpapar, ibu rumah tangga, anak-anak pegawai PSK dan lain-lain
"kami mohon kiranya komitmen untuk menihilkan infeksi HIV baru pada tahun 2030 yang akan datang ini bisa terjadi di Manggarai Barat, kami berharap stigmatisasi dan diskriminasi atau perlakuan cara pandang paradigma yang salah dan tidak tepat dari kita yang sehat ini kepada mereka yang terpapar. Mereka layak diperlakukan seperti makhluk hidup yang lain," pungkasnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait