Belum Dibayar PT WIKA, Pekerja Proyek Labuan Bajo-Golo Mori Lakukan Aksi

Siprianus Robi
Sejumlah sopir dum truk melakukan aksi di depan Kantor PT Wijaya Karya, Rabu (22/3/2023) Foto: iNewsFlores.id/ Siprianus Robi

Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Sejumlah orang yang mengaku sebagai sopir dum truk pengangkut material gorong-gorong proyek  pembangunan jalan Labuan Bajo-Golo Mori di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan aksi dan meminta Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan hak mereka, Rabu (22/3/2023).

Aksi protes untuk menagih pembayaran hak pekerja tersebut dilaksanakan di depan Kantor PT Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor pelaksana proyek yang menelan anggaran 481 miliar rupiah itu.

Felix Ratu salah seorang sopir dum truk meminta Presiden Jokowi untuk tidak hanya meresmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori, tetapi harus perhatikan juga hak para pekerja.

"Saya minta pak Presiden Jokowi untuk memperhatikan hak kami juga, jangan jalan saja yang diresmikan, seharusnnya kemarin waktu peresmian jalan itu ditanya juga terkait persoalan para pekerja," ungkap Felix kepada iNewsFlores.id, Rabu (22/3/2023).

Felix mengatakan saat sebelum Presiden Jokowi datang untuk meresmikan jalan Labuan Bajo-Golo Mori pihak PT WIKA memaksa mereka untuk lembur.

"Anehnya waktu sebelum Pak Jokowi datang mereka (PT WIKA) suruh kami untuk lembur dan giliran pekerjaan kami sudah selesai pembayarannya pun ditunda terus dengan berbagai alasan. Kami kerja disini untuk menghidupi istri dan anak kami," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan persoalan seperti ini pun harus menjadi perhatian pemerintah pusat agar kedepannya semua proyek yang dianggarkan dari APBN harus dikerjakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab.

Pada kesempatan yang sama, Yosep Serong  selaku manajer operasional PT Putra Delta Abadi mengaku sampai saat ini PT Wijaya Karya (WIKA) belum membayar biaya pengangkutan goron-gorong pengerjaan proyek jalan Labuan Bajo-Golo Mori sekitar 13 miliar.

"Kalau total yang belum dibayar oleh PT WIKA itu sekitar 13 Miliar rupiah dari nilai kontrak sebesar 18 miliar rupiah karena yang lainnya itu sudah dibayarkan," ungkapnya.

Ia juga menambahkan aksi tersebut dikarenakan hingga saat ini, para sopir dum truk pengangkut material selalu mendesak untuk dibayar.

Ia juga mengatakan sampai saat ini pun pihak PT WIKA selalu beralasan terkait administrasi dalam proses pencairan uang tersebut.

"Kami sudah sering kali datang menemui manajer projek PT WIKA tetapi selalu beralasan, kami juga dituntut sama sopir ini, kasian mereka pak, sudah kerja banting tulang, tetapi pembayarannya pun terlambat," ungkapnya.

Sementara Manajer Projek PT Wijaya Karya (WIKA) Teguh Agung Lukmawan mengatakan saat ini berkas tagihan yang sudah lengkap dan benar masih proses verifikasi di pusat.

"Saat ini berkas tagihan yang sudah lengkap dan benar masih proses verifikasi di pusat jakarta pak, memang butuh waktu pak, kami tetap berupaya agar segera cepat selesai dan terbayarkan sesuai jatuh tempo pembayaran," jelas Teguh saat dikonfirmasi oleh iNewsFlores.id melalui pesa WhastApp, Rabu (22/3/2023) malam.

Terkait tuntutan dari sejumlah sopir dum truk, Teguh mengatakan hal itu sudah diinfokan ke pusat agas segera diproses dan prioritaskan berkas yang sudah lengkap.

"Betul pak, terkait hal tersebut sudah kami infokan ke pusat agar segera bisa diproses dan diprioritaskan, berkas yg sudah lengkap, benar  dan diverifikasi, akan segera dibayarkan langsung ke masing2 vendor/mandor/tenaga kerja,sudah kami infokan juga ke setiap vendor/mandor/tenaga kerja, untuk setiap update prosesnya masing2 vendor/mandor juga bisa langsung menanyakan ke pihak proyek," pungkasnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network