Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Dugaan bocornya aliran tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) kembali ramai diperbincangkan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bocornya aliran dana dari tiket masuk ke TNK ini diduga karena adanya manipulasi jumlah pengunjung masuk terhadap tiket yang dikeluarkan.
Seorang pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat memberikan informasi yang mengejutkan terkait praktek manipulasi tiket yang terjadi di beberapa spot wisata, baik di kawasan TNK maupun kawasan luar TNK.
Pemandu wisata lokal dengan inisial HB menuturkan, sering terjadi manipulasi tiket oleh oknum guide dan juga oknum petugas BTNK saat wisatawan berkunjung ke spot wisata.
"Contoh, saat kita mengunjungi salah satu spot wisata dan membawa tamu sejumlah 10 orang. Dihadapan petugas nanti kita laporkan hanya 5 atau 6 orang tamu saja. sementara sisa uang jatah tiket, kita bagi dua dengan petugas," jelas HB kepada media ini beberapa waktu lalu.
HB menekankan, praktek-praktek manipulasi tiket ini sering terjadi dan sudah menjadi rahasia umum. Karenanya, HB juga mendesak kepada pemerintah, BTNK agar proses digitalisasi tiket yang pernah didengungkan beberapa tahun belakangan segera diterapkan.
"Dulukan pernah ada program digitalisasi tiket, tetapi sampai sekarang belum ada kabar," ujarnya.
Secara pribadi, kata HB, dirinya mendukung terkait digitalisasi tiket.
"Dengan begitu mengurangi kecurangan transaksi tiket," lanjut HB.
Terkait praktek manipulasi tiket ini, Kepala BTNK Hendrik Rani Siga menampik hal itu. Ia menegaskan, hal itu tidak pernah terjadi.
"Kalau punya bukti tolong sampaikan ke saya ya om," jelas Hendrik, Senin (22/05/2023).
Sementara terkait proses digitalisasi tiket, Hendrik Siga menegaskan saat ini saat sedang melaksanakan uji coba.
"Sedang uji coba," jawabnya singkat.
Namun dirinya tidak menjelaskan kapan kepastian digitalidasi tiket itu berlangsung.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait