Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Hancurkan Ribuan Atap Rumah Warga

Marten Liwu
Penampakan salah satu rumah warga di Dusun Podor, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang dengan kondisi robek akibat partikel abu vulkanik Gunung Lewotobi. Foto: iNewsFlores.id/Marten Liwu

Flores Timur, iNewsFlores.id -Ribuan atap rumah berbahan zeng di sejumlah desa yang berada di sekitar lereng Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kebocoran dan robek akibat terpapar abu vulkanik. Erupsi yang telah berlangsung selama sembilan bulan tanpa henti ini menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah warga, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Warga di beberapa desa seperti Boru, Boru Kedang, Nawokote, Pululera, Klatanlo, Hokeng Jaya, Nilek Noheng di Kecamatan Wulanggitang, dan Desa Dulipali serta Nobo di Kecamatan Ilebura, kini semakin panik. Pasalnya, musim hujan hampir tiba, dan kondisi atap yang rusak membuat rumah mereka tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai.

Salah satu warga Desa Boru, Yohanes Mite, menyatakan kecemasannya. "Kami sudah berusaha menutupi atap dengan terpal, tapi itu tidak cukup. Musim hujan akan datang, dan kami khawatir air akan masuk ke dalam rumah," ujarnya dengan nada prihatin.

Kerusakan atap rumah ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada kesehatan warga. Debu vulkanik yang terus menerus jatuh dari langit membuat pernapasan terganggu dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kondisi ini.

Pemerintah daerah setempat telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, termasuk memberikan bantuan berupa masker dan selimut kepada warga yang terdampak. Namun, hingga saat ini, penanganan kerusakan atap rumah belum dilakukan. 

Pantauan langsung dari iNewsFlores.id pada Minggu, 15 September 2024, menunjukkan bahwa sejumlah besar rumah masih dalam kondisi rusak parah. Abu vulkanik tampak menumpuk di atap-atap yang robek dan bocor, menunjukkan betapa seriusnya dampak dari erupsi yang berkepanjangan ini.

Banyak warga yang berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan berupa perbaikan atap rumah sebelum musim hujan tiba. "Kami tidak tahu harus berbuat apa lagi. Jika hujan datang dan atap kami masih bocor, kami akan kesulitan. Kami berharap pemerintah dapat segera turun tangan," tambah Lusia seorang warga lainnya. 

Situasi ini memerlukan perhatian dan tindakan cepat dari pihak terkait, terutama dalam hal perbaikan infrastruktur dasar seperti atap rumah warga. Musim hujan yang akan datang memperburuk situasi, dan tanpa bantuan segera, masyarakat di sekitar lereng Gunung Lewotobi akan menghadapi tantangan yang lebih besar.

Kepala BPBD Kabupaten Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi kerusakan atap rumah warga untuk tindak lanjut. 

"Kami akan berusaha menjawab keluhan masyarakat. Saat ini, tim kami telah melakukan identifikasi kerusakan di tiga desa, yaitu Dulipali, Klatanlo, dan Hokeng Jaya, sebagai sampel laporan ke BNPB. Desa lainnya menyusul," ujar Moat Aeng.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network