Ruteng, iNewsFlores.id - Miris, meski bersemangat ingin bersekolah seperti anak seumurannya, seorang bocah bernama Kayosius Arfino (15) asal Kampung Nangka, Desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, (NTT) harus mengubur impiannya, karena mengalami sakit kelainan jantung sejak usia 9 bulan. Dengan kondisi orang tuanya yang tidak mampu membiayai pengobatan, bocah ini pun nasibnya kian memprihatinkan.
Antonia Amu, ibunda dari Kayofasius mengisahkan buah hatinya itu tidak mengalami kelainan saat dilahirkan, namun ketika berusia 9 bulan putranya itu mulai sakit-sakitan.
Melihat kondisi dan gejala dari Kayofasius, kedua orangtuanya pun mengantar bocah ini ke RSUD Ben Mboi Ruteng untuk diperiksa.
"Waktu itu kami bawa dia ke rumah sakit di Ruteng, dari hasil pemeriksaan dari dokter bahwa anak kami ini mengalami sakit kelainan jantung, dan harus segera di rujuk ke Jakarta," ungkap Antoni saat ditemui oleh media ini beberapa pekan lalu.
Mendengar arahan dari dokter, kedua orangtuanya pun kaget, lantaran kondisi ekonomi dan latar belakang sebagai petani serabutan tentunya tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk pergi ke Jakarta.
Dengan segala keterbatasan, kedua orang tuanya pun pulang ke kampung halaman dan mulai merawat Kayosius sapaan akrab Kayosius dengan obat seadanya.
"Kami bukannya pasrah dengan keadaan ini, tetapi kami tidak punya biaya untuk ke Jakarta, terpaksa kami hanya bisa mengobati anak kami ini, dengan pengobatan tradisional," ungkap Antonia.
Meski dengan segala keterbatasan konsisi fisiknya, Kayofasius masih memiliki impian untuk sekolah.
"Saya masih punya niat untuk sekolah Kaka," ungkap Kayofasius dengan suara terbata-bata.
Kondisi fisiknya itu pun tidak menyurutkan semangat untuk beraktivitas. Bahkan setiap hari Minggu pun ia selalu mengajak orang tuanya untuk pergi berdoa di Gereja, walaupun langkahnya tertatih jiwa religius masih tertanam dan selalu memohon doa agar ia selalu diberikan nafas kehidupan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Melihat semangat dari putranya itu, Antonia tak kuasa menahan air mata, antara merasa bersalah dan himpitan ekonomi.
"Kami hanya bisa berharap bantuan dari orang baik, agar anak kami ini bisa dioperasi," ungkap Antonia dengan suara terbata-bata.
PSBOK Narang Dampingi Kayo Periksa di RSUD Ben Mboi Ruteng
Pastoral Orang Kebutuhan Khusus (PSBOK) Narang pernah mendampingi Kayofasius untuk diperiksa di RSUD Ben Mboi Ruteng, Selasa, 11 Oktober 2022 lalu.
Ketua PSBOK Narang, Bernadus Gatot Paino mengatakan dampingan tersebut sebagai bentuk kepedulian PSBOK Narang terhadap orang yang berkebutuhan khusus.
"Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap orang yang berkebutuhan khusus," ungkap Gatot kepada media melalui Gawainya, Kamis (08/12/2022).
Gatot mengatakan, berdasarkan hasil dari pemeriksaan dokter, Kayofasius mengalami sakit kelainan jantung karena ada benjolan disekitar jantungnya.
"Dokter waktu itu mengatakan jantung adik Kayofasius ada benjolan, dan dokter belum bisa pastikan benjolan apa yang ada di jantung Kayofasius," ungkapnya.
Ia pun berharap, Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kementrian Sosial RI dan pihak lain dapat membantu Kayofasius untuk segera pulih dari penyakit yang diderita.
“Harapan kami dari PSOBK, Pemkab Manggarai dan Kemensos RI bisa membantu adik Kayofasius dari penyakit yang diderita," harapnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait