BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Rob dan Gelombang Tinggi di NTT hingga Awal Januari 2026

Yoseph Mario Antognoni
Informasi BMKG. (Foto: iNewsFlores.id/Istimewa).

Kupang, iNewsFlores.id – Masyarakat pesisir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) yang diperkirakan terjadi mulai 30 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan dampak signifikan di sejumlah wilayah kepulauan NTT.

BMKG menyebut, ancaman rob ini dipicu oleh fenomena Perigee, yakni posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi pada 2 Januari 2026, yang diperkuat dengan fase Bulan Purnama pada 3 Januari 2026. Kombinasi dua fenomena astronomi tersebut berpotensi meningkatkan pasang maksimum air laut.

“Fenomena Perigee dan Bulan Purnama dapat meningkatkan ketinggian air laut dan memicu banjir rob di wilayah pesisir, termasuk di Nusa Tenggara Timur,” tulis BMKG dalam peringatan resminya.

Untuk wilayah NTT, daerah yang masuk dalam kategori rawan banjir rob meliputi Flores, Sumba, Sabu Raijua, serta wilayah Timor dan Rote, dengan potensi kejadian pada rentang 1–6 Januari 2026. Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, mulai dari pemukiman, pelabuhan rakyat, hingga sektor perikanan dan tambak.

Ancaman tersebut diperkuat oleh kondisi cuaca regional. BMKG NTT mencatat keberadaan Siklon Tropis Hayley di Samudra Hindia selatan NTT yang meskipun bergerak menjauhi wilayah NTT ke arah Australia, tetap menimbulkan belokan dan pertemuan angin. Situasi ini meningkatkan peluang hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sejumlah wilayah NTT.

Selain banjir rob, gelombang laut kategori sedang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter juga diprakirakan terjadi di berbagai perairan strategis NTT hingga 3 Januari 2026. Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Selat Sape, Selat Flores–Lamakera, Selat Pantar, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan Sabu–Raijua, hingga perairan selatan Timor dan Rote.

BMKG mengingatkan nelayan, operator kapal, serta aktivitas pelayaran antarpulau untuk lebih berhati-hati terhadap awan Cumulonimbus yang dapat memicu perubahan angin dan gelombang secara tiba-tiba.

Masyarakat pesisir diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca dan informasi resmi BMKG melalui kanal resmi, termasuk aplikasi Info BMKG, serta menghubungi layanan BMKG NTT jika diperlukan.

Dengan karakter wilayah NTT yang didominasi kepulauan dan aktivitas laut, BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan dini menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi di penghujung tahun dan awal 2026.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network