Sikka, iNewsFlores.id-Seorang pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, dilaporkan meninggal dunia di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, pada Kamis (14/11/2024) pagi.
Pengungsi tersebut, Etalia Eni Tapun (67), telah mengungsi secara mandiri ke desa tersebut sejak 4 November 2024, bersama dua anak laki-lakinya.
Etalia, yang berasal dari Dusun Balawatang, RT/RW 017/007, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, mengungsi dan menetap sementara di rumah keluarganya, Damianus Denek, yang berada di Dusun Natargahar, RT/RW 011/003, Desa Hikong. Salah satu dari kedua anaknya yang ikut mengungsi bersamanya juga membawa serta istrinya.
Sekretaris Desa Hikong, Masensius Juking, menjelaskan bahwa Etalia meninggal sekitar pukul 4 pagi. Meskipun penyebab pasti kematian belum diketahui, diduga kuat ia meninggal karena sakit yang telah lama dideritanya.
“Etalia meninggal sekitar jam 4 pagi. Dugaan awal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya,” ungkap Masensius.
Ia juga menambahkan bahwa hingga kini masih banyak pengungsi mandiri dari Kabupaten Flores Timur yang bertahan di Desa Hikong. Sebagian di antaranya telah dievakuasi ke Desa Nebe dan Desa Talibura pada Selasa (12/11/2024). Namun, diperkirakan sekitar 100-200 orang masih berada di Hikong.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Putu Botha, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur terkait proses pemakaman. Atas permintaan keluarga, Etalia akan dimakamkan di Desa Hikong.
“Pemakaman dilakukan di Desa Hikong atas permintaan keluarga,” ujar Putu Botha.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah memaksa banyak warga dari beberapa desa di sekitar lerengnya untuk mengungsi, sebagian besar ke wilayah-wilayah terdekat yang dianggap aman.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait