Logo Network
Network

Tekan Angka Stunting, La Moringa Gelar Event Fight Stunting Perdana di Labuan Bajo

Siprianus Robi
.
Sabtu, 17 Desember 2022 | 10:22 WIB
Tekan Angka Stunting, La Moringa Gelar Event Fight Stunting Perdana di Labuan Bajo
Petugas kesehatan saat mengukur tinggi salah seorang anak yang hadir dalam even La Moringa Fight Stunting yang diselenggarakan di restoran La Moringa, Jumat (16/12/2022) sore. Foto: iNewsFlores.id/Siprianus Robi

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Dalam rangka menekan angka Stunting di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), La Moringa melakukan kegiatan yang bertajuk " Moringa Fight Stunting" yang diselenggarakan di Restoran La Moringa Pasar Baru, desa Gorontalo, kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (16/12/2022) sore.

Kegiatan tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Danlanal Labuan Bajo dan perwakilan Polres Manggarai Barat dan juga diikuti oleh sekitar 84 Balita dan 54 ibu hamil.

Chief Executive Officer (CEO) La Moringa dr. Andre Hartanto mengatakan event La Moringa Fight Stunting  merupakan program CSR dari La Moringa yang peduli terhadap peningkatan angka Stunting yang semakin hari semakin tinggi.

Bahkan provinsi NTT kata dia adalah  salah satu provinsi tertinggi angka stunting se-Indonesia. Untuk itu lanjutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengentaskan angka stunting ini.

"Pemerintah pusat sampai pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri perlu adanya kolaborasi dengan masyarakat termasuk kami ini sebagai pelaku usaha, yaitu La Moringa itu terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam mengentaskan angka Stunting yang tinggi ini," ungkapnya.

"Itulah La Moringa Fight Stunting ini lahir sebagai sebuah gerakan bersama untuk bekerja sama dengan semua stakeholder pemerintah maupun swasta dan juga masyarakat untuk menurunkan angka Stunting di daerah kita ini," lanjutnya.

Pada kesempatan itu juga, dr. Andre menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi dimana terjadi gangguan pertumbuhan sejak dalam kehamilan.

"Seribu pertama kehidupan itu dimulai ketika berusia 8 bulan dalam kandungan sampai dilahirkan dan sampai usia dua tahun. Setelah berusia dua tahun kita mau kasih dia gizi itu sudah tidak bisa, volume otaknya dan gangguan pertumbuhan sudah tidak bisa diubah lagi. Kesempatan kita untuk memberi gizi itu hanya seribu pertama usia kehamilan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami mengapresiasi terhadap semangat dari La Moringa dalam menekan angka Stunting di Kabupaten Manggarai Barat.

"Kita bersyukur karena kegiatan ini untuk membantu pemerintah dalam penanganan stunting," ungkap Paulus.

Ia juga mengatakan, dalam pelaksana kegiatan pengentasan stunting pemerintah tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam komposisi makanan yang diberikan kepada balita stunting.

"Dalam pelaksanaannya pemerintah tetap memperhatikan soal ketentuan-ketentuan dan komposisi dari pada makanan itu sendiri, karena inikan berhubungan dengan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting. Kalau soal pencegahan kegiatan ini sudah pas karena komposisi yang disampaikan bahan-bahannya dari daun kelor dan juga dari pangan lokal lainnya," ungkapnya.

Sementara data angka stunting untuk Kabupaten Manggarai Barat, Paulus mengatakan berada pada 3018 anak atau sekitar 15,09 persen.

"Kalau data stunting kita yang didata pada bulan Juni 2022 pada angka 3018 anak atau 15,09 persen. Tetapi ketika kami lihat perkembangan yang ada angkanya sudah turun setengah karena kita sudah lakukan intervensi," ungkapnya.

Untuk penanganan stunting di Kabupaten Manggarai Barat Paulus Mami menjelaskan, pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran dan juga strategi kerja serta intervensi-intervensi lain yang diberikan, misalnya pemberian bantuan dan juga makanan tambahan lainnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Berita iNews Flores di Google News

Bagikan Artikel Ini