Borong, iNewsFlores.id - Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan Program Indonesia Terang. Program ini merupakan salah satu program penyediaan energi listrik. Program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia itu mulai dicanangkan pada 21 April 2016 lalu. Program Indonesia Terang menargetkan rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 97% pada tahun 2019.
Namun, program ini tidak berjalan mulus seperti gagasan awalnya. Hal tersebut terkonfirmasi, sebab masih banyak desa maupun pelosok Indonesia belum tersentuh oleh program ini. Salah satunya, di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Sebab, sampai saat ini sebanyak 32 desa belum dialiri listrik PLN.
Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores, Albertus Koko Hendriyanto mengatakan, dari total 176 desa dan kelurahan di Kabupaten Manggarai Timur, ada sebanyak 32 desa hingga saat ini belum dialiri listrik PLN.
"Selamat pagi pak, (sebanyak) 32 desa belum berlistrik PLN di Manggarai Timur pak," ujarnya kepada iNewsFlores.id melalui WhatsApp Kamis, 23 Mei 2024.
Albertus mengungkapkan, pihaknya menemui beragam kendala dalam menuntaskan program Indonesia Terang ini, seperti kondisi geografis dan akses jalan rusak sehingga mengalami kesulitan jika hendak melakukan pendropingan material PLN.
Ia menjelaskan, ada sejumlah desa yang masuk dalam kawasan hutan lindung. Karena itu, pihak PLN harus mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan lindung terlebih dahulu sesuai dengan aturan yang berlaku. Di mana, saat ini PLN sedang melakukan proses pengurusan izin untuk pembangunan jaringan listrik melintasi kawasan hutan lindung tersebut.
"Ada 11 desa yang rencana jalur jaringan listriknya melintasi kawasan hutan pak," terang dia.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait