Pasca Dua Korban Hanyut, Warga di NTT Setiap Hari Menyebrangi Jembatan dengan Penuh Resiko

Iren Leleng
Kondisi Sungai Wae Nunung yang belum dibangun jembatan, padahal inilah salah satu akses utama yang menghubungkan dua desa. Foto: iNewsFlores.id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Pasca hanyutnya dua orang nenek dan cucu yang masih dalam pencarian, ternyata kondisi wilayah di Kecamatan Lambaleda Timur, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak sungai yang tidak mempunyai jembatan permanen.

Kondisi jalan yang menghubungkan Kampung Mamba Desa Wangkar Weli - Desa Urung Dora, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) luput dari perhatian pemerintah.

Pasalnya sejak dibangun infrastruktur jalan beberapa tahun silam hingga saat ini tidak ada bangunan jembatan permanen yang berlokasi di sungai Wae Nunung.

Terpaksa warga menyeberang sungai menantang maut untuk bisa menyeberang ke desa lain lantaran tidak ada jembatan di sana. Bahkan, sejumlah warga nekat menggunakan motornya untuk menyeberangi sungai, saat musim kemarau.

Namun, jika hujan deras atau air sungai meluap, warga terpaksa menyeberangi sungai lewat jembatan kayu dengan penuh resiko. Padahal jalur tersebut vital bagi warga untuk perekonomian.

Jalur yang masih telford tersebut sudah digunakan warga sejak beberapa tahun silam.

Regius warga setempat mengaku, akibatnya, pada saat musim hujan warga setempat terpaksa harus menyeberangi sungai lewat jembatan kayu hasil kerja swadaya.

Akibat belum memiliki jembatan permanen, Regius menyatakan dua orang warga kampung Mamba hajyut terbawa arus sungai, pada Sabtu (19/11/2022), ketika menyeberangi sungai melewati jembatan kayu yang terbuat dari bambu.

Lanjut Remigius, jembatan bambu yang dibangun swadaya oleh masyarakat setempat itu menjadi jalur alternatif selama pemerintah tidak mengalokasikan anggaran untuk pembuatan jembatan yang layak..

Padahal, kata Remi, berapa tahun silam pemerintah telah gelontor dana untuk buka akses jalan transportasi dari Kampung Mamba Desa Wangkar Weli - Desa Urung Dora.

"Jalan sudah bangun oleh pemerintah beberapa tahun silam. Hanya hingga saat ini belum buat jembatan permanen. Makanya warga bangun jembatan kayu untuk menyeberangi sungai. Karena jalan ini juga sebagai akses menuju lokasi perkebunan," tukas Remigius.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network