Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat (DKPP Mabar) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pasar dalam kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Selasa, (18/4/2023).
Inspeksi mendadak (sidak) tersebut Untuk memastikan ketersediaan dan keamanan dalam mengonsumsi buah dan ikan, terutama jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023.
Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Fatinci Reynilda, mengatakan inspeksi mendadak tersebut dimaksudkan untuk menjamin bahan pangan yang beredar di masyarakat khususnya di beberapa pasar dalam kota Labuan Bajo agar terbebas dari kandungan bahan-bahan berbahaya.
"Sidak itu tentu saja untuk memastikan ketersediaannya dalam memenuhi kebutuhan warga dan juga sekaligus memonitor harga bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah," ungkap Reynilda.
Reynilda menyebutkan Sidak dilakukan di tiga titik yaitu TPI Labuan Bajo, Pasar Baru, dan Pasar Rakyat Batu Cermin. Untuk sementara, hasilnya adalah bahan pangan segar buah dan ikan di pasar dan TPI labuan bajo aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung bahan formalin. Dalam sidak tersebut juga diketahui beberapa bahan pangan pokok tidak mengalami lonjakan harga, dan masih cukup tersedia.
"Sidak dilakukan di 3 titik yaitu di TPI, Pasar Batu Cermin dan di Pasar Baru. Semua bahan pangan rata-rata tidak mengalami kenaikan harga," ungkapnya.
Dalam Sidak itu ada 30 sampel yang diteliti dengan rincian 10 sampel dari buah, 12 sampel untuk ikan segar, dan 8 sampel untuk ikan kering.
"Jadi, kami mengambil dan melakukan pengujian ditempat atas 30 sampel dari tiga jenis bahan pangan segar yang diteliti. Untuk rinciannya sebagai berikut: 10 untuk buah, 12 jenis ikan basah dan 8 jenis ikan kering," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan setelah dilakukan pengujian cepat dilapangan diperoleh hasil dari 30 sampel semuanya dalam kondisi yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya formalin.
"Dapat kami jelaskan bahwa setelah dilakukan pengujian, semua sampel dalam keadaan aman dan tidak mengandung bahan berbahaya formalin," jelas Reynilda.
Terkait dengan isu kenaikan harga Reynilda mengatakan bahwa sampai pada Minggu ke-3 bulan April, hanya cabe besar yang mengalami lonjakan harga, dari Rp60.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kilogram.
"Untuk isu kenaikan harga, dapat kami laporkan bahwa sampai Minggu ke-3 bulan April, hanya cabe besar yang mengalami kenaikan, dari 60 ribu menjadi 80 ribu per kilogram," ungkap Reynilda.
Kata dia, stok pangan yang minus atau tidak cukup tersedia untuk 1 minggu ke depan dan butuh pasokan dari luar yaitu bawang merah, bawang putih dan daging sapi.
"Untuk stok pangan yang kurang tersedia selama 1(satu) Minggu ke depan adalah bawang merah, bawang putih dan daging sapi. Lalu, untuk 2(dua) Minggu ke depan, stok yang kurang adalah telur, gula dan kedelai," ungkapnya.
Dalam melakukan Sidak ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait, yaitu Polres Manggarai Barat, Pol PP, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat.
"Kami berkolaborasi dengan beberapa instansi dalam melakukan Sidak ini. Rinciannya adalah 2 orang dari Polres, 1 Pol PP, 1 dari Dinkes, dan 1 orang dari Dinas Pertanian," ucapnya.
Kadis Reynilda berharap agar Sidak ini memberikan rasa aman dan tenang bagi warga Labuan Bajo dalam mengonsumsi pangan segar buah dan ikan, terutama umat muslim yang merayakan Idul Fitri.
"Harapannya adalah Sidak ini menghadirkan rasa aman dan kepastian bagi warga Mabar dalam mengonsumsi pangan segar buah dan ikan, terutama mereka yang merayakan Idul Fitri nanti," harapnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait