Flores Timur, iNewsFlores.id - Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Kamis (7/11/2024).
Semburan abu vulkanik membumbung tinggi, disertai gemuruh dari dalam gunung yangmemicu kepanikan warga sekitar. Para pengendara yang hendak melintasi wilayah tersebut terpaksa menunda perjalanan, bahkan beberapa di antaranya memutuskan untuk berbalik arah demi keselamatan.
Kantor Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi merilis, kolom abu teramati setinggi ± 5000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 3584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tersebut terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah barat daya.
Gunung Lewotobi tercatat aktif dalam beberapa bulan terakhir. Meletus pada Minggu (3/11/2024) pada pukul 23.57 Wita.
Letusan tersebut mengguncang sejumlah desa di sekitar lereng gunung, memicu kepanikan warga yang berlarian ke jalan dan lorong-lorong untuk menyelamatkan diri.
Tak lama berselang, hujan kerikil mulai mengguyur wilayah sekitar gunung dan berlangsung cukup lama, mengakibatkan ketakutan semakin meluas di kalangan masyarakat.
Tak pelak, dampak dari letusan tersebut sangat signifikan. Tercatat, sebanyak 10 orang meninggal dunia, puluhan lainnya mengalami luka-luka, dan rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah akibat hujan kerikil dan material vulkanik.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui BPBD mencatat jumlah pengungsi mencapai 5.816 orang. Pemerintah telah menyiapkan tiga lokasi pengungsian, yakni di Desa Bokang Wolomatang, Desa Lewolaga, dan Desa Konga. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri ke Kabupaten Sikka.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait