Flores Timur, iNewsFlores.id -Lonjakan jumlah pengungsi dari Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, memenuhi Desa Hikong dan Desa Kringa di Kabupaten Sikka pada Kamis (7/11). Hal ini terjadi setelah Gunung Lewotobi Laki-laki meningkatkan aktivitas vulkaniknya, melontarkan awan panas hingga ketinggian 5.000 meter dari puncaknya.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menyediakan tiga lokasi pengungsian resmi, para pengungsi yang baru datang memilih untuk menyelamatkan diri ke wilayah Kabupaten Sikka. Pilihan ini didasarkan pada kekhawatiran untuk melintasi “jalur merah” yang berisiko tinggi dari zona bahaya.
"Kami tidak berani mengungsi ke tempat yang sudah ditetapkan pemerintah karena harus melewati jalur merah. Kami lebih memilih tempat yang aman di luar zona bahaya," tutur Jon Mo'at warga Desa Klatanlo.
Dalam situasi darurat ini, Brigjen TNI Lukmansyah, Deputi Penanganan Darurat Bencana BNPB, turut hadir di lokasi bersama dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
"Kehadiran kami bertujuan untuk meninjau langsung kondisi di lapangan serta memastikan bahwa suplai logistik, layanan kesehatan, dan kebutuhan dasar para pengungsi dapat tercukupi," titur Brigjen Lukmansyah kepada iNews.id di lokasi.
Jenderal bintang satu itu menyatakan kesiapannya untuk mengupayakan keamanan warga terdampak bencana melalui program relokasi. Menurutnya, relokasi menjadi salah satu langkah konkret untuk melindungi warga yang berada di wilayah dengan risiko bencana tinggi.
"Kami memastikan bahwa langkah-langkah yang kami siapkan bukan hanya untuk mengantisipasi tetapi juga untuk memberi perlindungan jangka panjang kepada masyarakat," tambahnya.
BNPB akan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait untuk mengidentifikasi wilayah aman yang menjadi lokasi baru bagi warga terdampak. Relokasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan memberikan kepastian keamanan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau erupsi gunung.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melaporkan bahwa jumlah pengungsi akibat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi telah mencapai 5.816 orang. Mereka tersebar di tiga lokasi pengungsian utama: Desa Bokang Wolomatang, Desa Lewolaga, dan Desa Konga. Sementara itu, sejumlah warga lainnya memilih untuk mengungsi secara mandiri ke Kabupaten Sikka. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait