Borong, iNewsFlores.id- Dibalik derai hujan, sebuah kisah perjuangan hidup mama Esilia Mis (59), seorang janda miskin di Kota Borong hanya bisa pasrah ketika atap rumahnya bocor berselimut dinding rapuh tertembus angin dan hujan membasahi hampir seluruh isi bangunan itu. Kondisi rumahnya memang jauh dari kata layak huni.
Esilia tinggal bersama anaknya di rumah sederhana berdinding bambu dan beratapkan seng yang sudah mulai berkarat. Lantainya masih berupa tanah, dan ketika hujan datang, air kerap merembes masuk melalui celah-celah atap dan dinding.
Bertahun-tahun Esilia berjuang dengan keterbatasan hidup yang begitu berat. Ia harus membiayai hidup anaknya empat orang. Setiap hari, ia hanya bisa mengandalkan pekerjaannya sebagai buruh tani. Dalam kesunyian malam, ia harus merasakan pahitnya kehidupan yang terkadang terasa tak tertahankan.
“Kalau hujan angin, saya duduk saja di pojok yang kering sambil berdoa supaya rumah ini tidak ambruk,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui wartawan, Kamis (17/4/25).
Esilia mengaku tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan hasil kebun kecil di belakang rumah serta bantuan dari tetangga yang iba melihat keadaannya. Sesekali, ia juga bekerja serabutan seperti membersihkan kebun atau membantu tetangga panen jagung, dengan upah seadanya.
Kehidupan Esilia bersama empat orang anaknya semakin berat setelah ditinggal suaminya. Dalam keterbatasan itulah, Esilia tetap bertahan dengan harapan dan doa, menanti uluran tangan dari pemerintah atau dermawan yang mau membantu memperbaiki tempat tinggalnya.
“Saya tidak minta banyak, cukup rumah ini bisa diperbaiki sedikit supaya saya bisa tidur dengan tenang,” kata Esilia.
Kisah Esilia menjadi potret nyata kemiskinan yang masih membelenggu sebagian masyarakat di daerah pelosok. Ia berharap suatu hari nanti bisa menikmati masa tua dengan tenang di rumah yang layak, tanpa takut tertimpa atap yang roboh atau kehujanan saat tidur.
Kapolres Matim Tergugah dengan Kondisi Mama Esilia
Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto tergugah dengan kisah perjuangan hidup mama Esilia. Ia merasa prihatin.
Sontak, Kapolres Suryanto bersama anggotanya Heribertus Tena mengunjungi kediaman mama Esilia di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kamis (17/04/2025).
Dalam kunjungannya, Kapolres Suryanto menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang santunan untuk meringankan beban Esilia. Kapolres Suryanto memang dikenal oleh masyarakat Manggarai Timur sering membantu orang yang membutuhkan sentuhan kasih.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang membutuhkan. Kami berharap ini dapat sedikit membantu dan meringankan beban Ibu Esilia,” ujar AKBP Suryanto.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait