Penutupan Bandara Frans Seda Maumere Diperpanjang hingga 10 Juli akibat Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
Maumere, iNewsFlores.id – Penutupan operasional Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, resmi diperpanjang hingga 10 Juli 2025. Kebijakan ini diambil menyusul masih tebalnya sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengganggu ruang udara penerbangan di wilayah tersebut.
Penutupan bandara ini telah berlangsung sejak 7 Juli 2025. Berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) Nomor C0932/25 yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia, aktivitas penerbangan masih belum bisa dilanjutkan karena alasan keselamatan penerbangan.
Akibat perpanjangan penutupan ini, sebanyak 501 calon penumpang dari maskapai Wings Air dan NAM Air terpaksa membatalkan keberangkatan mereka. Pihak otoritas bandara mengimbau seluruh penumpang untuk terus memantau informasi dari maskapai penerbangan masing-masing guna mendapatkan kejelasan jadwal terbaru.
Sementara itu, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki masih tergolong tinggi dan fluktuatif. Gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur itu saat ini berstatus Level IV (Awas). Warga di sekitar lokasi diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak kawah dan diminta tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan.
Situasi di Bandara Frans Seda tampak lengang, dengan papan informasi kedatangan dan keberangkatan kosong. Beberapa pesawat tampak terparkir tanpa aktivitas, menandakan lumpuhnya operasional bandara akibat kondisi force majeure tersebut.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait