Flores Timur, iNewsFlores.id -Erupsi Gunung Ile Lewotobi yang masih berlangsung di Kabupaten Flores Timur terus mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Dampak terparah dirasakan oleh sejumlah sekolah yang atapnya rusak parah akibat terjangan abu vulkanik yang terus menerus menghujani wilayah tersebut.
Situasi semakin memprihatinkan setelah hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam (16/10/2024) memperparah kerusakan. Air hujan bercampur lumpur vulkanik menggenangi ruangan-ruangan sekolah, membuat proses belajar mengajar tidak dapat dilakukan.
Upaya sementara dengan menutup atap gedung menggunakan terpal tidak mampu menahan derasnya air hujan, menyebabkan kebocoran di mana-mana.
Beberapa sekolah yang terdampak di antaranya adalah SDI Wolorona, SMU Gelekat Lewo, SMU Seminari Hokeng, SMKN 1 Wulanggitang, SDI Jong Wolor, SMPN 1 Wulanggitang, SDI Klatanlo, SDI Boru, dan SDI Kemiri. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan guru dan siswa yang harus belajar di ruangan yang tidak layak.
Kepala Sekolah SDI Wolorona, Germana Gelole, menyatakan bahwa kerusakan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu akibat erupsi Gunung Ile Lewotobi, namun hujan deras baru-baru ini memperparah keadaan.
“Situasi semakin parah setelah hujan deras tiba-tiba datang. Kami sudah berusaha sebisa mungkin, tetapi kerusakan atap tidak bisa lagi diatasi dengan solusi sementara,” ungkap Germana dengan nada putus asa.
Ia merincikan, sebanyak 1.001 lembar seng rusak pada 10 ruang kelas, 88 lembar pada ruang perpustakaan, 70 lembar di ruang kepala sekolah, serta 79 lembar pada 4 ruang MCK guru dan 6 MCK siswa.
Saat ini, para guru dan siswa hanya bisa berharap ada tindakan cepat dari pihak berwenang agar kondisi sekolah segera diperbaiki.
"Kami sangat membutuhkan perhatian segera, karena aktivitas belajar mengajar tidak mungkin berjalan normal di tengah ancaman atap bocor dan cuaca buruk," tutup Germana.
Kantor Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Herman Yoseph Boro, Petugas PGA, menjelaskan bahwa data seismograf dan pengamatan visual menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih cukup tinggi.
"Hal ini ditandai dengan erupsi yang sering terjadi dan gempa vulkanik yang masih cukup banyak," ujarnya saat ditemui iNews id.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas vulkanik, PGA mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki serta para pengunjung dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, area sektoral yang diwaspadai mencakup 4 kilometer ke arah Utara-Timur Laut dan 5 kilometer ke arah Timur Laut.
PGA juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah setempat.
"Jangan mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," tambah Herman. Pemerintah Daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan PGA Lewotobi Laki-laki serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung, untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait