Pariwisata Labuan Bajo Kembali Terpukul, Penutupan Bandara Komodo Rugikan Pelaku Usaha

Yoseph Mario Antognoni
Bandara Komodo. Foto : iNewsFlores.id/Yoseph Mario Antognoni

Labuan Bajo, iNewsFlores.id – Penutupan sementara Bandara Komodo akibat sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menimbulkan efek domino terhadap sektor pariwisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pelaku usaha pariwisata mengaku terpukul atas pembatalan sejumlah penerbangan yang semestinya membawa wisatawan domestik dan mancanegara ke destinasi super prioritas itu.

Ketua Asosiasi Pelaku Wisata Bahari (Aspabari) Manggarai Barat, Yohanes Nahar, menyebut situasi ini sangat memukul pelaku UMKM, operator tur kapal, serta hotel-hotel kecil yang menggantungkan penghasilan dari tamu harian. "Tidak ada penerbangan artinya nol pemasukan buat kami hari ini. Tamu batal datang, trip laut dibatalkan, pemandu wisata juga menganggur," katanya.

Penutupan Bandara Komodo mulai berlaku sejak Senin (7/7/2025) pukul 18.00 WITA dan berdampak langsung terhadap jadwal kedatangan wisatawan yang direncanakan menginap atau berlayar di sekitar Taman Nasional Komodo.

“Dalam satu hari bisa lebih dari seribu wisatawan keluar masuk melalui bandara. Kalau ini berlanjut sampai besok, kerugiannya bisa ratusan juta rupiah bagi sektor turisme lokal,” tambah Yohanes.

Pelaku Usaha Desak Informasi Lebih Transparan

Banyak pelaku usaha meminta otoritas bandara dan BMKG untuk menyampaikan informasi yang lebih transparan dan real-time. Menurut mereka, keterlambatan informasi bisa memperparah dampak ekonomi karena wisatawan bisa membatalkan perjalanan secara permanen.

“Harus ada skema komunikasi krisis. Jangan sampai wisatawan kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas akses Labuan Bajo hanya karena informasi simpang siur,” ujar Maria Kristina, manajer hotel butik di pusat kota.

Bandara Masih Ditutup, Evaluasi Dilakukan Pagi Ini

Kepala UPBU Komodo, Ceppy Triono, menyebut keputusan penutupan diambil atas dasar hasil paper test yang menunjukkan keberadaan partikel abu vulkanik di landasan. Bandara dinyatakan ditutup hingga pukul 07.00 WITA, Selasa (8/7/2025), dan akan dievaluasi berdasarkan hasil pemantauan terbaru BMKG.

BMKG sendiri melaporkan bahwa sejak pukul 15.00 WITA, ruang udara wilayah Manggarai Barat telah tertutup total akibat sebaran abu pada berbagai ketinggian, dengan arah dominan ke barat laut dan barat.

Harapan: Tidak Berkepanjangan

Sementara itu, Dinas Pariwisata Manggarai Barat berharap penutupan ini tidak berlangsung lama. “Kami harap kondisi atmosfer membaik agar penerbangan bisa normal kembali. Kami juga tengah berkoordinasi dengan pihak hotel dan agen perjalanan untuk mitigasi dampaknya,” kata Kadis Pariwisata, Fransiskus Dula.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pihak bandara dan maskapai, serta menunda perjalanan yang tidak mendesak hingga kondisi udara dinyatakan aman.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network