Kisah Pilu Pasutri di Manggarai Timur Rawat Anak Cacat di Gubuk Reyot

Iren Leleng
Kisah pilu dialami pasangan suami istri (pasutri) Umar Sase (40) dan Farida (40), asal Kampung Parepa, Desa Nampar Sepang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertahun-tahun hidup di gubuk reyot. Foto: Iren

Farida yang bekerja sebagai petani mengaku, ia dan suami sehari-hari tidak bisa konsentrasi bekerja dengan normal. 

Sementara, Umar ayah kandung Ridwan, mengaku jika ia pernah menghantar anaknya untuk konsultasi ke dokter.

”Saya dan istri hanya bisa sekedar konsultasi sakit Ridwan ke dokter, karena kalau berharap tentang ekonomi, kami hanya hidup pas-pasan saja. Kalau di bilang hanya untuk bisa mencukupi makan, dan minum.”

Umar mengatakan saat konsultasi, dokter menyarankan agar mengurus BPJS Kesehatan Mandiri, karena kemungkinan sakit yang diderita Ridwan gejala syaraf.

Umar menceritakan bahwa, aktivitas keseharian Ridwan untuk bepergian hanya menggunakan gerobak kayu. “Kami hanya memanfaatkan gerobak kayu, kalau anak kami mau keluar. Semoga ada yang bantu keadaan kami sekarang,” pintah Umar.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network